Kisah antara KH Abdul Hamid Pasuruan dan Habib Abdullah Bilfaqih bin Abdul Qodir Malang
KH Abdul Hamid Pasuruan adalah wali Allah SWT yang kewalian beliau ditutupi beliau sendiri dengan akhlak beliau. Beliau KH Abdul Hamid Pasuruan merasa sangat malu jika ada orang yang membongkar kewaliaannya dan karomah nya dihadapan orang banyak. KH Abdul Hamid adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan pada zamannya. Sedangkan Habib Abdullah adalah pengasuh Pondok Pesantren Darul Hadist, Malang pada zamannya.
Kali ini saya akan menceritakan kisah KH Abdul Hamid Pasuruan dan Habib Abdullah Bilfaqih bin Abdul Qodir. Jadi kisahnya begini:
KH Abdul Hamid Pasuruan mempunyai tiga putra, yaitu KH Nu'man bin KH Abdul Hamid, KH M. Nasih bin KH Abdul Hamid dan KH M. Idris bin KH Abdul Hamid (putra yang masih hidup dan sekarang menjadi pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah dan Bayta Al-Hikmah Kota Pasuruan). Salah satu putra KH Abdul Hamid Pasuruan yaitu KH Nu'man mondok di Pondok Pesantren Darul Hadist, Malang saat itu yang menjadi pengasuh nya adalah Habib Abdullah Bilfaqih bin Abdul Qodir. Seperti biasa kalau anak pesantren itu ada yang usil dan ada yang nakal (nakal karena sifat anak-anak) didalam pesantren sehingga menjadi perhatian pengurus dan pengasuh pesantren. KH Nu'man adalah salah satu santri kecil yang pikirannya masih anak-anak dan ingin banyak main. KH Nu'man didalam pondok sangal usil sehingga menjadi perhatian pengurus dan pengasuh pondok saat itu. Benar saja bahwa keusilan KH Nu'man tidak bisa ditangani oleh pengurus pondok, sehingga pengurus pondok laporan kepada pengasuh. Akhirnya KH Nu'man di panggil oleh pengasuh pondok yaitu Habib Abdullah Bilfaqih dan diberi arahan serta sesekali dipukul karena keusilannya yang sangat luar biasa. Setelah KH Nu'man diberi arahan dengan sesekali dipukul, KH Nu'man belajar lagi seperti biasanya dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setelah Habib Abdullah Bilfaqih memberikan arahan dan sesekali memukul KH Nu'man, Habib Abdullah malamnya bermimpi ayah nya yaitu Habib Abdul Qodir dalam keadaan marah kepada Habib Abdullah seraya berkata "Wahai anak ku, apakah kamu tahu siapa yang kamu pukul tadi, dia adalah anak nya KH Abdul Hamid Pasuruan seorang wali abdal pada zaman ini, apa kamu ndak takut kuwalat (ada pembalasan)." Mendengar ayahnya ngomong begitu, Habib Abdullah Bilfaqih paginya langsung menemui KH Abdul Hamid Pasuruan untuk meminta maaf. Habib Abdullah Bilfaqih berangkat dari malang ke pasuruan dan sampai pasuruan pada waktu itu di pondok pesantren Salafiyah Kota Pasuruan terdapat pengajian dan yang memimpin pengajian adalah KH Abdul Hamid Pasuruan langsung. Melihat Habib Abdullah datang, KH Abdul Hamid langsung berdiri menyambutnya dengan kegembiraan yang luar biasa. Akhinya KH Abdul Hamid dan Habib Abdullah duduk didepan para jamaah pengajian, kemudian Habib Abdullah meminta maaf dihadapan para jamaah kepada KH Abdul Hamid karena sudah memukul anaknya yaitu KH Nu'man seraya berkata "Kiyai saya minta maaf karena sudah memukul anak kiyai, saya dimarahi sama abah saya (Habib Abdul Qodir) karena memukul anak kiyai, karena takut kuawalat karena anak yang saya pukul adalah anak nya wali abdal jaman sekarang". Mendengar perkataan tersebut, KH Abdul Hamid langsung nangis terseduh-seduh karena beliau malu kalau kedudukannya di omongkan ke banyak orang dan langsung pergi kamar beliau.
inilah cerita yang saya dapat langsung dari guru saya saat sekolah di Pondok Pesantren Salafiyah KH Abdul Hamid Pasurun.
Semoga kita mendapatkan keberkahan dari beliau KH Abdul Hamid Pasuruan. aamiin
Comments
Post a Comment