Kisah Karomah KH. Abdul Hamid
Pada cerita pertama terkait kedermawanan KH. Abdul Hamid sudah sedikit dijelaskan profil beliau. Kali ini saya akan bercerita tentang karomah beliau yang membuat orang lain tobat.
Jadi begini ceritanya: dulu KH. Abdul Hamid semasa belajar di pondok, pada waktu itu mondok disalah satu pondok di Jawa Tengah. Beliau sangat istiqomah terhadap amalan-amalan seperti membaca Rotibul Hadad, Wirdul Lathif dll. Beliau juga sangat istiqomah dalam belajar, samapai-sampai beliau hafal diluar kepala kitab-kitab klasik sehingga beliau bisa menulis buku. Salah satu buku asli karangan beliau adalah merubah kitab Sulat Taufiq menjadi nadhom.
Pada saat itu, KH Abdul Hamid menjumpai santri lain yang satu pondok lebih fokus dengan ilmu tenaga dalam dengan amalan-amalan. Kemudian KH Abdul Hamid menegurnya dengan sopan sambil mengarahkan untuk lebih fokus kepada belajar. Tak disangka orang tersebut tersinggung bahkan menantang KH. Abdul Hamid dengan berkata "jika anda bisa mengalahkan aku dalam adu ilmu dalam, maka aku akan menuruti omongan anda". Kemudian KH. Abdul Hamid menyanggupi tantangann tersebut. Pada akhirnya satu sama lain menanyakan apa yang harus di adu dulu? kemudian orang itu mengajukan tantangan untuk memukul tubuh KH. Abdul Hamid. KH. Abdul Hamid pun menyanggupi nya. setelah itu KH. Abdul membuka baju nya namun orang itu tertawa melihat tubuh KH. Abdul Hamid yang kurus seraya berkata "tubuh kurus kerempeng gitu mau nerima tantangan pukulanku". mendengar perkataan tersebut, KH. Abdul Hamid tersenyum seraya berkata "monggo kerahkan semua kekuatan anda". mendengar omongan KH. Abdul Hamid begitu, orang itu makin marah, pada akhirnya orang itu memukul dada KH. Abdul Hamid tanpa menggunakan ilmu nya. Namun apa yang terjadi, orang tersebut malah merasakan seperti memukul kayu. Pemukulan tersebut berlangsung 3 kali, yang 2 kali serasa memukul kayu. Pada akhirnya yang terakhir orang tersebut marah dan mengerahkan seluruh kekuatannya, kemudian orang tersebut memukul dada KH. Abdul Hamid. Tak disangka orang itu malah kesakitan dan tangannya terkilir. Orang itu pun mengatakan bahwa saya seperti memukul beton yang sangat keras dan tangan saya sangat sakit. akhirnya orang itu mengaku kalah dan mau mengikuti anjuran KH. Abdul Hamid.
Semoga kita mendapatkan barokah dari KH. Abdul Hamid Pasuruan.
Rujukan: Guru-guru saya di Pondok Pesantren Salafiyah KH. Abdul Hamid Kota Pasuruan.
Comments
Post a Comment