Kisah KH Abdul Hamid Pasuruan Dan KH As’ad Syamsul Arifin Situbondo
KISAH KH ABDUL HAMID PASURUAN DAN KH AS’AD SYAMSUL
ARIFIN SITUBONDO
Foto KH As'ad Syamsul Arifin dan KH Abdul Hamid Pasuruan
Pada artikel Kisah Kedermawanan dari KH Abdul Hamid Pasuruan
sudah dijelaskan terkait profil dari KH Abdul Hamid Pasuruan. KH Abdul Hamid
adalah seorang wali yang kewaliannya sudah disepakati oleh para wali-wali pada
zamannya, Seperti Habib Ja’far Assegaf Pasuruan yang mana Habib Ja’far adalah
guru dari KH Abdul Hamid Pasuruan. KH Abdul Hamid adalah pengasuh dari Pondok
Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan pada masanya yang berada di pasuruan, tepatnya berada di Jl. Jawa Kota Pasuruan. Sedangkan
KH As’ad Syamsul Arifin adalah salah satu kiyai dan juga seorang wali dari kota
Situbondo Jawa Timur yang lahir pada tahun 1897 M di Makkah dan meninggal pada
tanggal 4 Agustus di Situbondo pada umur 93 tahun. KH As’ad hidupnya semasa
dengan KH Abdul Hamid Pasuruan.
Kali ini saya akan menceritakan kisah KH Abdul Hamid dan
KH As’ad Syamsul Arifin yang sangat terkenal. Adapun ceritanya adalah:
KH As’ad mempunyai pengajian rutin setiap pagi di pondoknya
yang diberi nama Salafiyah Syafi’iyah yang berada di Desa Sukorejo, Kecamatan
Asembagus, Situbondo. Pagi itu KH As’ad keluar dari tempat pengajian dan
berkata dalam bahasa madura “engkok kerong nang Yai Hamid Pasuruang cong”
(saya kangen sama kiyai Hamid Pasuruan) kepada santrinya yang menyambut
beliau di depan rumah. Tak disangka sore harinya KH Abdul Hamid pun datang
kepada ndelam (rumah) KH as’ad. KH As’ad melihat kedatangan KH Abdul Hamid
langsung bergegas menyambutnya. Akhirnya beliau pelukan sambil meneteskan air mata
bukti tulusnya hati beliau-beliau. Ketika pelukan, KH As’ad berkata kepada KH
Abdul Hamid sambil memuji “Kuping panjenengan lebar kiyai” (telinga Anda peka
kiyai), namun KH Abdul membalas dengan memuji KH As’ad dengan perkataan “lisan
jenengan yang panjang yai” (lisan Anda yang panjang yai). Akhirnya beliau
berdua masuk ke rumah KH As’ad dan berama tama bersama.
Cerita tersebut terjadi sekitar tahun 1850 yang mana pada
waktu itu tidak ada alat komunikasi yang secanggi seperti jaman sekarang. Dan jarak
tempuh antara pasuruan-situbondo adalah 170 km. Ini menjadi bukti bagaimana saling
terikatnya hati antara KH Abdul Hamid dan KH As’ad Syamsul Arifin. Juga bukti
kewalian dari KH Abdul Hamid dan KH As’ad. Juga bukti bahwa orang yang jika
ilmunya tinggi dan diamalkan maka tidak rasa menyombongkan diri.
Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari KH Abdul
Hamid Pasuruan dan KH As’ad Syamsul Arifin Situbondo. Aamiin
Baca juga;
1.
Kisah Kedermawanan KH Abdul Hamid.
2.
Kisah Keteladaan KH Abdul Hamid.
3.
Kisah Karomah KH Abdul Hamid.
4.
Kisah KH Abdul Hamid memberikan Sabun Kepada
Orang Yang Hendak Poligami
Temukan cerita di atas di www.keilmuan.id
Comments
Post a Comment