Thariq bin Ziyad Sang Penakluk Spanyol
Masa kecilnya sama seperti masa kecil kebanyakan umat Islam saat itu, beliau belajar membaca dan menulis, juga menghafal surat-surat Al-Qur'an dan Hadist-hadist. Beliau sangat ahli dalam menunggang kuda, menggunakan senjata dan ilmu bela diri.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat Islam menyebar dalam spektrum yang luas. Tiga benua lama yaitu Asia, Afrika, dan Eropa pernah merasakan rahmat dan keadilan dalam naungan pemerintahan Islam, termasuk Spanyol (Andalusia). Negeri berada di daratan Eropa yang pertama kali masuk dalam pelukan Islam di zaman pemerintahan kekhalifahan Bani Umayyah.
Sebelumnya, pada tahun 597 m, Spanyol dikuasai bangsa Gotik, Jerman yang dipimpin oleh raja roderick yang berkuasa saat itu. Dia berkuasa dengan zalim dan membagi masyarakat Spanyol ke dalam 5 kelas sosial. Semakin rendah kelasnya semakin sulit cara hidupnya.
Akibat klasifikasi sosial itu, rakyat Spanyol tidak betah. sebagian besar mereka hijrah ke Afrika Utara, di bawah pemerintahan Musa bin Nusair. Mereka merasakan keadilan dan menikmati kemakmuran.
Para imigran itu kebanyakan beragama Yahudi dan Kristen. Bahkan, Gubernur Ceuta, bernama Julian, dan putrinya florinda yang dinodai roderick ikut mengungsi.
Melihat kezaliman itu, Musa bin nushair berencana ingin membebaskan rakyat Spanyol sekaligus menyebarkan ajaran agama Islam ke negeri Spanyol.
Kamis, 4 Ramadan 91 Hijriyah atau 2 April 710 Masehi, Abu Dzar'ah meninggalkan Afrika Utara menggunakan 8 kapal ( 4 kapal pemberian Gubernur Julian) . Tanggal 25 Ramadan 91 Hijriyah atau 23 April 710 Masehi pada malam hari pasukan ini mendarat di sebuah pulau kecil dekat Kota Tarife yang menjadi sasaran serangan pertama. Pada malam harinya, pasukan ini berhasil menaklukkan beberapa kota di sepanjang pantai tanpa perlawanan yang berarti. Padahal jumlah pasukan Abu Dzar'ah kalah banyak. Setelah penaklukan ini, Abu Dzar'ah pulang. Hal ini membangkitkan semangat Musa bin Nusair untuk menaklukkan seluruh Spanyol. Maka, beliau memerintahkan Thariq Bin Ziyad membawa pasukan untuk penaklukan yang kedua.
Pada senin 3 Mei 711 Masehi, Thoriq Bin Ziyad membawa Rp70.000 pasukannya menyeberang ke daratan Eropa dengan. Sesampainya di pantai wilayah Spanyol, dia mengumpulkan pasukannya di sebuah bukit karang yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar. Lalu Thariq Bin Ziyad memerintahkan pasukannya membakar semua Armada kapal yang mereka miliki pasukannya kaget dan bertanya " Apa maksud anda? Kalau kapal-kapal itu dibakar, bagaimana nanti kita bisa pulang? " tanya yang lain. Dengan pedang terhunus dan kalimat tegas Thoriq berkata, " kita datang ke sini bukan untuk kembali. Kita hanya memiliki dua pilihan yakni menaklukkan negeri ini lalu tinggal di sini atau kita semua binasa!" Kini pasukannya paham titik mereka menyambut Panggilan Jihad panglima perang mereka itu dengan semangat berkobar.
Lalu tarik melanjutkan briefingnya. " wahai seluruh pasukan, kalau sudah begini ke mana lagi kalian akan lari? Di belakang Kalian ada laut dan di depan kalian ada musuh. Demi Allah SWT, satu-satunya milik kalian saat ini hanyalah kejujuran dan kesabaran. Hanya itu yang dapat kalian andalkan. Musuh dengan jumlah pasukan yang besar dan persenjataan yang lengkap telah siap menyongsong kalian. Sementara senjata kalian hanyalah pedang. Kalian akan terbantu jika kalian berhasil merebut senjata dan perlengkapan musuh kalian. karena itu, secepatnya kalian harus melumpuhkan mereka. Sebab kalau tidak, kalian akan menemukan kesulitan besar. Itulah sebabnya kalian harus lebih dahulu menyerang mereka agar kekuatan mereka lumpuh. Dengan demikian semangat juang kita akan bangkit. Kita harus bahu membahu. Sesungguhnya saya tahu kalian telah membulatkan tekad serta semangat seperti pejuang-pejuang agama dan bangsa. Untuk itu kelak kalian akan menikmati kesenangan hidup, di samping itu Kalian juga memperoleh balasan pahala yang agung dari Allah SWT. Hal itu karena kalian telah mau menegakkan kalimatnya dan membela agamanya. Percayalah Sesungguhnya Allah SWT adalah penolong utama kalian. Dan sayalah orang pertama yang akan memenuhi seruan ini di hadapan kalian ini. Saya akan hadapi sendiri raja roderick yang sombong itu. Mudah-mudahan saya bisa membunuhnya. Namun, jika ada kesempatan, kalian boleh saja membunuhnya mendahului saya. Sebab dengan membunuh penguasa lalim itu, negeri ini dengan mudah kita kuasai. Saya yakin, para pasukan-pasukannya akan ketakutan. Dengan demikian, negeri ini akan ada dibawah bendera Islam".
Mendengar pasukan Thoriq telah mendarat Raja roderick mempersiapkan 100.000 tentara dengan persenjataan lengkap. Dia memimpin langsung pasukannya itu. Musa bin nusair mengirim bantuan kepada Thoriq hanya dengan 5000 orang. Sehingga total pasukan Thoriq hanya 12.000 orang. pada hari Ahad 20 Ramadan 92 Hijriyah atau 19 Juli 711 Masehi, kedua pasukan bertempur dan bertempur di muara sungai barbate. Pasukan muslimin yang kalah banyak terdesak. Julian dan beberapa orang anak buahnya menyusup ke Kubu roderick. Dia menyebarkan kabar bahwa pasukan muslimin datang bukan untuk menjajah Tetapi hanya untuk menghentikan kezaliman roderick. Jika roderick terbunuh, peperangan akan dihentikan.
Usaha Julian berhasil. Sebagian pasukan roderick menarik diri dan meninggalkan medan pertempuran. Akibatnya barisan tentara roderick kacau. Thoriq memanfaatkan situasi Itu dan berhasil membunuh Rodrick dengan tangannya sendiri. Mayat roderick tenggelam lalu hanyut di bawah arus sungai Barbate.
Karena terbunuhnya roderick markas pertahanan mereka mudah dikuasai. Keberhasilan ini disambut gembira oleh Musa bin Nusair. Baginya ini adalah awal yang baik bagi penaklukan seluruh Spanyol dan negara-negara Eropa.
Setahun kemudian, Rabu, 16 Ramadan 93 Hijriyah, Musa bin Nusair bertolak membawa 10.000 pasukan menyusul Thoriq. Dalam perjalanannya ia berhasil menaklukkan Merida, sionia dan Sevilla. Sementara pasukan Thoriq membagi pasukannya untuk menaklukkan Cordova Granada dan Malaga. Dia sendiri membawa sebagian pasukan yang menaklukkan Toledo, ibu kota Spanyol saat itu. Semua ditaklukan tanpa perlawanan.
Pasukan Musa dan pasukan Thoriq bertemu di Toledo. Keduanya bergabung untuk menaklukkan Ecija. Setelah itu mereka bergerak menuju wilayah Pyrenies, Prancis. Hanya dalam dua tahun, seluruh daratan Spanyol berhasil dikuasai. Beberapa tahun kemudian Portugis mereka taklukkan dan mereka ganti namanya dengan Al Gharb (Barat).
Sungguh itu keberhasilan yang sangat luar biasa. Musa bin Nusair dan Thariq Bin Ziyad berencana membawa pasukannya terus ke utara untuk menaklukkan seluruh Eropa. Sebab, waktu itu tidak ada kekuatan dari manapun yang dapat Menghadang mereka. Namun, niat itu tidak terealisasi karena Khalifah Al Walid Bin Abdul Malik memanggil mereka berdua pulang ke damaskus. Thoriq pulang terlebih dahulu Sementara Musa bin Nusair menyusun pemerintahan baru di Spanyol.
Setelah bertemu khalifah, Thariq Bin Ziyad ditakdirkan Allah SWT tidak kembali ke Eropa. Dia sakit dan menghembuskan Nafas Terakhir. Thoriq Bin Ziyad telah menorehkan namanya di Lembar sejarah sebagai Putra asli Afrika Utara muslim yang menaklukkan daratan Eropa.
Rujukan An Najma edisi 17, h. 46-49
Comments
Post a Comment