Kisah Inspiratif Nabi Yusuf Bunyamin adiknya
Kisah inspiratif kali adalah kisah inspiratif tentang Nabi Yusuf As dan Bunyamin adiknya.
Kisah ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Yusuf.
Awal kisahnya diawali dengan salah satu mukjizat Nabi Yusuf yaitu 11 bintang, matahari dan bulan sujud kepada beliau.
Hal ini diceritakan oleh Nabi Yusuf kepada ayahnya yaitu Nabi Ya'qub As, dan sebab hal ini juga Nabi Ya'qub lebih besar cintanya kepada Nabi Yusuf As.
Dampaknya, saudara-saudara Nabi Yusuf yang beda Ibu menjadi iri kepada Nabi Yusuf dan merasa jengkel sehingga timbul niat jelek kepada Nabi Yusuf untuk menyingkirkan Nabi Yusuf dari rumahnya.
Penderitaan Nabi Yusuf dimulai ketika Nabi Yusuf kecil dibuang oleh saudara-saudaranya ke sumur (sumur sumber air).
Saudara-saudaranya lalu menghadap kepada ayahnya dengan menangis seraya berkata sambil berbohong bahwa Nabi Yusuf di terkam hewan buas dan meninggal. Saudara-saudaranya juga membawa baju Nabi Yusuf yang dilumuri darah binatang biar ayahnya percaya.
Beberapa saat Nabi Yusuf berada di sumur tersebut, sehingga ada kafilah pedagang tidak sengaja menemukan Nabi Yusuf di sumur tersebut.
Setelah diselamatkan oleh pedagang, Nabi Yusuf dibawa ke pasar (Mesir) lalu dijual dengan harga murah (karena takut orang tua Nabi Yusuf mengambilnya lagi).
Nabi Yusuf dibeli oleh salah satu raja kaya raya dari Mesir (salah satu raja terkenal di Mesir). Oleh raja tersebut, Nabi Yusuf dibesarkan dengan baik.
Beranjak dewasa, Nabi Yusuf dengan ketampanannya membuat banyak orang terkesima. Tak terkecuali istri dari raja yang membelinya.
Akhirnya, istri raja tersebut dalam pikirannya terbesit niat jelek ingin menggoda Nabi Yusuf. Ternyata betul, niat istri raja tersebut dilancarkan kepada Nabi Yusuf dengan menggoda Nabi Yusuf supaya mau berzina disaat suaminya tidak ada di rumah.
Melihat hal tersebut, Nabi Yusuf menolak dengan mentah-mentah. Namun istri raja tersebut memaksa Nabi Yusuf.
Ketika Nabi Yusuf hendak keluar dari kamar, Nabi Yusuf ditarik bajunya dari belakang hingga sobek.
Tidak disangka, suaminya datang dan mengetahui dengan kepalanya sendiri kalau Nabi Yusuf dan istrinya berada satu kamar bersama.
Suaminya pun marah kepada Nabi Yusuf. Istrinya akhirnya berbohong kepada suaminya (karena takut kepada suaminya) dengan mengatakan bahwa Nabi Yusuf ingin memperkosa dia.
Akhirnya suaminya membawa Nabi Yusuf dan istrinya kepada salah satu ahli hukum disana. Suaminya pun meminta kepada ahli hukum tersebut untuk memeriksa siapa yang salah.
Ahli hukum tersebut berkata kepada raja tersebut "jika ada sobekan baju didepan, maka Nabi Yusuf yang ingin memperkosa, namun jika ada sobekan baju dibelakang, maka istrinya yang menggoda".
Akhirnya, ahli hukum melihat baju Nabi Yusuf As, ternyata ada sobekan baju dibelakang. Ahli hukum tersebut mengatakan kepada raja tersebut bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah, namun istri raja tersebut yang salah menggoda Nabi Yusuf.
Mendengar omongan seperti itu, raja itu sudah terlanjur malu, akhirnya Nabi Yusuf dipenjarakan. Akhirnya Nabi Yusuf masuk penjara untuk waktu yang lama.
Ternyata, kejadian tersebut tersebar luas di seluruh masyarakat, sehingga masyarakat mencibir istrinya raja tersebut.
Mendengar cibiran para warga terutama kaum wanita kepada dirinya, istrinya raja tersebut mengajak para wanita untuk berkunjung ke rumahnya. Istri raja tersebut menyediakan apel dan pisau untuk mengupas apel tersebut.
Istrinya raja tersebut menyuruh Nabi Yusuf untuk keluar menemui para wanita yang datang ke rumahnya. Tidak disangka, para wanita itu takjub dengan ketampanan Nabi Yusuf sehingga mereka tidak terasa kalau yang dikupas bukan buah apel, namun tangannya.
Akhirnya istrinya raja tersebut menghina para perempuan karena sudah takjub kepada ketampanan Nabi Yusuf As.
Pada saat Nabi Yusuf dipenjara, datang dua pelayanan raja pedagang tersebut kepada Nabi Yusuf untuk membawakan makanan kepada Nabi Yusuf.
Kedua pelayanan tersebut menceritakan mimpinya kepada Nabi Yusuf dengan harapan Nabi Yusuf bisa menafsirkan mimpinya. Pelayan satunya mimpi kalau dia sedang memeras anggur, pelayanan satunya lagi bermimpi kalau dia membawa makan roti diatas kepalanya, lalu roti tersebut dimakan burung.
Nabi Yusuf menjawab, bahwa orang yang bermimpi memeras anggur, dia akan menjadi pelayan dengan menyediakan minuman keras bagi tuanya. Sedangkan orang yang membawa roti di kepalanya akan mati disalib dan mayatnya akan dimakan burung dimulai dari kepalanya.
Jelas saja, tafsir Nabi Yusuf tersebut benar-benar terjadi hingga tinggal satu pelayanan yang selamat.
Suatu saat, Raja tersebut bermimpi 7 ekor sapi yang gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi yang kurus dan 7 tangkai gandum yang hijau (berisi gandum) dimakan 7 tangkai yang kering.
Raja pun memanggil semua pelayan dan ahli hukum (mimpi) di kerajaannya untuk menafsirkan mimpinya.
Para pelayan dan ahli hukumnya tidak ada yang bisa menjawab. Namun ada satu orang yang pernah bertanya kepada Nabi Yusuf mengatakan bahwa ada satu orang yang pintar menafsirkan mimpi dengan baik yaitu Nabi Yusuf.
Akhirnya raja menyuruh untuk mendatangkan Nabi Yusuf kepadanya. Akhirnya pelayanan tersebut mendatangi Nabi Yusuf dan mempertanyakan perihal mimpi raja tersebut.
Nabi Yusuf menjawab dengan menyuruh kepada raja menanam gandum selama 7 tahun dan menyuruh membiarkan gandum tersebut pada tangkainya dan memakan gandum dengan seperlunya saja karena akan ada paceklik selama 7 tahun.
Jelas saja, tafsiran Nabi Yusuf terjadi. Pada masa itu terjadi paceklik selama 7 tahun yang membuat perekonomian orang Mesir dan sekitarnya menurun drastis.
Dari tafsiran tersebut, raja takjub kepada Nabi Yusuf. Sang raja akhirnya memberikan kedudukan kepada Nabi Yusuf As.
Mendengar hal tersebut, Nabi Yusuf memilih menjadi Mentri Pangan di kerajaan.
Para saudara-saudara Nabi Yusuf datang ke Mesir untuk menukarkan barang bawaannya berupa kulit atau terompah dengan gandum.
Tidak disangka, para saudara-saudara Nabi Yusuf mendatangi raja yang dimana Nabi Yusuf menjadi menterinya.
Para saudara-saudara Nabi Yusuf tidak mengenali lagi Nabi Yusuf (karena menganggap Nabi Yusuf sudah meninggal), namun Nabi Yusuf mengenali para saudara-saudaranya.
Pada saat itu, Nabi Yusuf tidak melihat Bunyamin ikut rombongan saudaranya, akhirnya Nabi Yusuf dengan kepintarannya menahan (tidak memberikan gandum) kepada para saudaranya kecuali dengan syarat saudara-saudaranya membawa Bunyamin.
Akhirnya rombongan saudaranya pulang tanpa membawa gandum. Para saudara-saudara Nabi Yusuf mengatakan bahwa Meraka tidak akan mendapatkan gandum kalau tidak membawa Bunyamin.
Ayahnya awalnya ragu karena tidak percaya lagi kepada saudara-saudara Nabi Yusuf disebabkan kebohongan mereka mengatakan bahwa Nabi Yusuf sudah dimakan hewan buas. Namun akhir ayahnya percaya dan akhirnya saudara-saudara Nabi Yusuf membawa Bunyamin ke Mesir.
Akhirnya para rombongan saudara Nabi Yusuf datang ke Mesir menemui Nabi Yusuf dengan membawa Bunyamin. Nabi Yusuf tidak ingin Bunyamin langsung pergi, akhirnya Nabi Yusuf membuat siasat untuk menaruh cawan dari mas ke tasnya Bunyamin.
Ketika mau pulang, para pelayan bilang bahwa ada cawan raja yang hilang, akhirnya para pelayan menggeledah setiap tas saudaranya. Ternyata cawan itu ada didalam tas Bunyamin.
Akhirnya Bunyamin ditahan oleh Nabi Yusuf. Ketika itu Nabi Yusuf bertemu langsung dengan Bunyamin. Nabi Yusuf pun mengatakan bahwa beliau ada Nabi Yusuf.
Para saudara-saudara Nabi Yusuf tidak mau pulang kecuali pulang dengan Bunyamin karena takut kepada Ayahnya. Namun Nabi Yusuf tidak mengizinkan.
Nabi Yusuf mengatakan kepada saudaranya bahwa Bunyamin telah mencuri dan dia tidak bisa pulang.
Para saudara-saudara Nabi Yusuf tetap tidak mau, akhirnya Nabi Yusuf mengingatkan kepada mereka akan perbuatan meraka kepada Nabi Yusuf.
Mereka pun kaget seraya berkata "apakah kamu Yusuf"? Akhirnya semua saudaranya mengetahui kalau dia adalah Nabi Yusuf.
Akhirnya Nabi Yusuf menyuruh para saudara-saudaranya untuk membawa baju bekas Nabi Yusuf kepada Ayahnya dan menyuruh untuk mengusapkan kepada wajah Ayahnya biar matanya sehat lagi (sakit karena menangis kehilangan Nabi Yusuf As).
Akhirnya saudara-saudaranya pulang dengan membawa baju Nabi Yusuf. Disaat sampai dirumah, Ayahnya berkata bahwa dia mencium bau badan Nabi Yusuf. Para saudara-saudara Nabi Yusuf pun mengatakan bahwa Nabi Yusuf masih hidup dan mereka membawa baju Nabi Yusuf.
Akhirnya Ayahnya Nabi Yusuf (Nabi Ya'qub) mengusap wajahnya dengan baju tersebut, seketika itu mata Nabi Ya'qub langsung sembuh.
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita diatas?
Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment