Seni Ulama Menyikapi Orang Hasud

 Seni Ulama Menyikapi Orang Hasud






Ketika menghadapi orang hasud, sikap para ulama bermacam-macam. Ada yang menyikapinya dengan halus dan sabar. Ada pula seperti apa yang dilakukan guru ayah saya, KH. Yahya Arif Kudus. Kisah ini saya dengar dari KH. Ahmad Asnawi Kudus saat Halal Bi Halal Ikatan Alumni Qudsiyyah minggu lalu.


KH. Yahya Arif adalah ulama sesepuh Madrasah Qudsiyyah Kudus yang sangat produktif. Puluhan kitab telah beliau tulis. Banyak di antaranya dijadikan kurikulum di Madrasah Qudsiyyah hingga sekarang. Bahkan bisa dibilang hampir pada setiap kelas tiap jenjang pendidikannya ada kitab karya beliau yang diajarkan. Jenjang pendidikan Madrasah Qudsiyyah mulai Shifir, MI, MTs, hingga MA.


KH. Yahya Arif adalah kiai yang ulet dan serba bisa. Hingga beliau pernah diamanahi sebagai bendahara Madrasah.


Suatu saat beliau beli sepeda motor baru. Tentunya dengan uang pribadi beliau. Ada sebagian orang hasud menuduh KH. Yahya Arif membeli sepeda motor dari uang Madrasah. Beliau pun membiarkannya.


Tak selang beberapa lama, beliau membeli kendaraan baru. Kali ini bukan sepeda motor lagi. Melainkan mobil.


Ada orang tanya, "Kiai. Panjenengan beberapa waktu lalu habis beli sepeda motor baru. Sekarang kok beli mobil?"


KH. Yahya Arif menjawab, "Biar orang-orang yang hasud tambah panas dan susah".

Comments

Popular posts from this blog

Karomah Syekh Ibnu Athoillah As-Sakandari

Putra - Putri KH. Abdul Hamid Pasuruan dan Keturunannya

Kisah Syekh Abdullah Basaudan Yang Sangat Tinggi Cintanya Kepada Keturunan Nabi Muhammad Saw