Kisah masa kecil KH. Abdul Hamid Pasuruan

Gambar KH. Abdul Hamid Pasuruan dengan mertuanya KH. Ahmad Qusyairi






KH. Abdul Hamid Pasuruan adalah kyai kelahiran Lasem yang lahir pada tahun 1333 H (1914-1915 M).


Kyai Hamid lahir di Dusun Sumurkepel, Desa Sumbergirang, Lasem Jawa Tengah.


Kyai Hamid Pasuruan lahir di zaman pemerintahan kolonial Belanda.


Pada masa itu kolonial Belanda sedang giat-giatnya melaksanakan politik etis, yaitu politik untuk memberikan kesempatan kepada putra pribumi mengikuti pendidikan modern secara terbatas.


Kyai Hamid Pasuruan adalah putra dari KH. Abdullah bin Umar dengan Hj. Raihana.


Kyai Abdullah bin Umar adalah salah satu Kyai yang sangat terkenal pada masanya yang mempunyai perangai yang halus.


Pada masa kecilnya, Kyai Hamid terkenal nakal, bahkan beliau mendapatkan julukan nama Bedudul karena kenakalannya.


Nama kecil Kyai Hamid adalah Abdul Mu'thi yang dipanggil dengan nama Dul.


Kenakalan Kyai Hamid bukan kenakalan seperti anak pada zaman sekarang, yaitu mabuk, berjudi dan berzina. Namun kenakalan Kyai Hamid itu ditujukan kepada orang-orang Cina pada waktu itu.


Kyai Hamid paling suka dengan bermain layangan dan sepakbola seperti layaknya anak kecil pada umumnya.


Bahkan Kyai Hamid dulu mempunyai klub sepakbola dengan nama Rodali. Sering menjamu klub dari luar desa dan sering bertandang ke luar desa.p


Semua orang (sanak keluarga kyai Hamid) tidak menyangka kalau kyai Hamid akan menjadi wali dikarenakan kenakalannya.


Asminah, wanita sezaman dengan Kyai Hamid mengatakan "Mboten nyono nek Yai Hamid bakal dadi wali (tidak mengira bahwa kyai Hamid akan menjadi wali).


Justru yang menunjukkan tanda-tanda bakal menjadi kyai sewaktu mudahnya adalah Zaini Dahlan, kakak dari Kyai Hamid Pasuruan.


Kyai Hamid sangat tidak suka dengan orang Cina (yang sombong). Sampai-sampai ayahnya, Kyai Abdullah susah karena Kyai Hamid sangat tidak suka dengan orang Cina.


Bahkan Kyai Hamid adalah salah satu pelopor dari para pemuda yang memusuhi Cina.


Bahkan diceritakan, Kyai Hamid pernah menempeleng orang Cina yang sedang berjalan sambil merokok (seperti menantang) dengan sombong hingga pingsan.


Kebencian Kyai Hamid kepada orang Cina bukan tidak ada dasarnya. Pada masa itu orang Cina semena-mena dan sombong karena mendapatkan perlindungan dari pemerintah Belanda.


Bahkan orang Cina membangun tempat candu dengan mendatangkan wanita dari Cina untuk menjadi penari ditempat tersebut. 


Hal ini yang membuat Kyai Hamid sangat benci kepada orang-orang Cina pada waktu itu.


Pada masa kecil, Kyai Hamid sudah mempelajari ilmu Kanuragan. Beliau belajar ilmu Kanuragan cukup intensif sehingga mencapai taraf ilmu yang cukup tinggi. 


Diceritakan bahkan dengan ilmu Kanuragan tersebut, Kyai Hamid bisa menangkap celeng (babi) jadi-jadian.


Bahkan Kyai Hamid melakukan puasa bicara selama 40 hari tidak bicara dengan orang lain dan menulis tulisan:


إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنسِيًّا


Kyai Hamid belajar ilmu kanuragan tujuannya untuk melawan dan mengimbangi orang Cina yang semena-mena (karena dibantu oleh pemerintah Belanda) pada masa itu.


Selain belajar ilmu kanuragan, Kyai Hamid juga belajar ilmu agama. Adapun guru agama beliau adalah:

1. Kyai Abdullah bin Umar (ayahnya sendiri).

2. KH. Ma'shum.

3. KH. Baidhowi.


Semasa kecilnya, Kyai Hamid sangat disayangi oleh kakeknya yaitu Kyai Shiddiq. Sejak kecil Kyai Hamid sering dan senang sekali ke rumah kakeknya di Jember dan menginap sampai berhari-hari disana.


Kyai Hamid selalu mampir ke rumah pamannya yaitu KH. Ahmad Qusyairi di Pasuruan dan menginap 2-3 hari disana disaat hendak ke Jember.


Inilah kisah masa kecil wali Allah, Kyai Abdul Hamid Pasuruan yang sangat indah dan penuh dengan makna.


Semoga kita mendapatkan keberkahan dari Kyai Hamid Pasuruan.


Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Karomah Syekh Ibnu Athoillah As-Sakandari

Putra - Putri KH. Abdul Hamid Pasuruan dan Keturunannya

Kisah Syekh Abdullah Basaudan Yang Sangat Tinggi Cintanya Kepada Keturunan Nabi Muhammad Saw